Negeri diatas Awan julukannya, luarbiasa istimewa.....
Puncak B -29 , Negeri Atas Awan |
Singkat
cerita, ini bukanlah sebuah tulisan tentang sajak puisi indah, bukan! Bukanlah
karangan naskah novel, bukan! Bukan juga sebuah curahan hati yang tersakiti,
bukan! Tapi ini adalah sepenggal tulisan tentang sebuah pengalaman tak
terlupakan, tentang keindahan alam Indonesia yang terlalu sayang untuk dilewatkan.
Tepat
pukul 19.30 kami dan rombongan berangkat ke Lumajang, sepanjang jalan banyak
sekali berlalu lalang sepeda CB, seperti biasa salam ceremonial antar komunitas
tak luput selalu terjadi (a.k.a bleyer gas). Perjalanan melewati Kota Pasuruan,
Bangil, Tongas, Probolinggo, dan terakhir Lumajang. Sekitar pukul 1 malam lebih
kami dan rombongan tiba di Kota Lumajang, lantas kami bergegas pergi ke Gor
Bima Sakti dimana para Komunitas CB se Jatim berkumpul.
Tibalah
kami di Gor Bima Sakti, dan ternyata! It’s AMAZING!!! Lautan sepeda CB full
memenuhi arena Lapangan Sepak Bola Gor Bima Sakti. Gak terhitung berapa banyak
sepeda CB yang dateng ke Gor malam itu. Saya pun mulai mengantuk ditengah
dinginnya malam. Tak kurang akal saya dan partner perjuangan saya menggelar jas
ujan , dan kain untuk dijadikan alas tidur di rerumputan, sembari menunggu para
Biker’s sedang saling sapa dengan Biker’s lainnya.
Sejam
dapat terlelap, kemudian kami harus melanjutkan perjalanan, namun karena
ternyata rombongan kami juga kelelahan dan terlalu pagi untuk naik ke Puncak
kami memutuskan untuk tidur dijalanan berserta ribuan peserta Jambore Komunitas
CB lainnya. Sepeda CB pun memenuhi jalanan – jalanan. Kami pun tidur diemperan
toko, tak apalah selama kaki masi menginjak aspal, dan mata masih dapat menatap
indah langit malam, tidur dimanapun itupun tak jadi soal.
Pukul
4 pagi, setelah sejenak pulas tertidur kami pun melanjutkan perjalanan menuju
Puncak. Dinginnya pagi tak jarang menusuk tipisnya kulit ini, begitu dingin.
Namun udara semakin terasa hangat ketika jalanan sepagi itu masih dipenuhi
sepeda tua nan gagah ( CB ), touring pun dilanjutkan menuju Puncak perjalanan
hampir 2 jam sebelum bisa naik sampai puncak.
Pukul
5 pagi saya dan rombongan berhasil naik kepuncak, melewati bukit bukit
menjulang tinggi nan indah, pemandangan disekitar kami bukit hijau, rumah
penduduk pun jarang disini, bahkan di salah satu desa listrik pun tak ada.
Masuklah kami kedesa Argosari, sebelum naik ke Puncak utama, Puncak B-29. Udara
dingin semakin menyayat – nyayat, jaket tebal pun tak dapat menghalang
dinginnya udara yang mencoba masuk kepori – pori kulit. Jalanan yang dilewati
pun tak semulus jalanan kota, tikungan yang lewati cukup tajam, dan berliku,
kami pun harus ekstra dan sangat berhati – hati melewatinya, lengah sedikit
bisa – bisa terjun ke Jurang.
Pukul
5.30 kami sudah memasuki gapura bertuliskan “Selamat Datang di Negeri Atas
Awan, Puncak B-29”. Semua rasa lelah, capek, ngantuk, dingin, hilang seketika
mendapati bahwa kami semua telah sampai pada tujuan wisata kali ini. Istirahat
sejenak, sembari minum air putih, kamipun melanjutkan lagi perjalanan karena
Puncak B – 29 masih harus naik lagi untuk benar – benar mendapatkan pemandangan
yang luar biasa indah.
Lebih
parah, dan lebih ekstrem dari tikungan dan tanjakan sebelumnya, tanjakan dan
turunan arah mendekati Puncak semakin menjadi – jadi saja, jalanan pun juga
licin bekas hujan semalam. Tak terasa sudah berasa diatas, pemandangan asli Puncak
B-29 disebelah kanan dan kiri , banyak sekali suku tengger yang sudah mulai
beraktifitas dipagi hari. Ada salah satu keunikan tersendiri dan menjadi
kepercayaan suku tengger, mereka selalu mengenakan sarung yang diselempangkan
dibelekang pundak mereka, mereka percaya sarung itu dapat melindungi mereka
dari dinginnya udara.
Sejajar sama Semeru lo.... hehehehe ... :) |
Saya
dan rombongan pun mendapat spot foto – foto yang bagus, dimana awan – awan
sudah mulai naik ke puncak. Awalnya sih kami bisa melihat gagahnya Gunung Semeru dari atas puncak,
namun berhubung awan sudah mulai naik, awan pun menutupi Gunung Semeru dan pemandangan
perbukitan yang indah disampingnya. Saya pun baru sadar ini memang benar –
benar yang dinamakan “Negara di Atas Awan” ya memang benar, kami semua berada diatas awan,
pemandangan sekitar, bawah, dan atas awan, semua tertutup awan, kabut pun juga
mulai naik volumenya hampir tak terlihat, kami pun memutuskan untuk melanjutkan
perjalanan sampai kepuncak.
Sejajar sama pegunungan |
Dipuncak
pemandangan semakin bagus saja, banyak sekali yang sedang berfoto – foto ria
mendokumentasikan pemandangan indah di Puncak.
Namun, karena hari Minggu di Puncak sangat ramai sekali pengunjung akupun
tak sampai ke Puncak inti B-29. Sekitar satujam beristirahat dan berfoto ria
menikmati indahnya pemandangan “Negeri Atas Awan”, kami pun memutuskan untuk
kembali turun kebawah dan mencari warung makan, maklum saja dari malam perut
kami belum terisi makanan.
Akhirnya
pun perjalanan touring kali ini selesailah sudah, touring dan pergi ketempat
wisata alam itu sangat mengasyikkan sekali,
hal itu merupakan salah satu cara untuk menghilangkan penat dan beban
yang ada dipikiran. Jujur saja pikiran langsung fresh, meskipun perjalanan
menuju Puncak sangat jauh, dan ekstreme itubukan suatu penghalang justru
disitulah letak kepuasan dan kebanggaan bisa mengunjungi dan menikmati wisata
alam Indonesia. Sayang sekali bila kita melewatkan indahnya alam Indonesia,
mumpung usia masih muda kapan lagi bisa touring dan pergi ketempat wisata alam.
Sekali lagi aku katakan Puncak B-29 “Negeri Atas Awan” benar – benar AMAZING!!!!
Dan sob ini recomended of the year buat kamu kunjungi. Sekian dan terimakasih :) , sampai jumpa di edisi wisata lainnya, tunggu aku alam Indonesiaku!
Ini dia partner wisataku kali ini, Eko's ... |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar